Minggu, 20 Oktober 2013

Sistem Pernafasan Manusia

Tugas IDK dari Pak Yoga Kertapati :

Sistem Pernafasan Manusia, meliputi :

  1. Silabus 4 :

    • Oksidasi

    • Kimia pernapasan (peristiwa kimia & faal yang mempengaruhi difusi O2 - CO2,

      transport CO2 dalam darah, pengaturan respiratorik dalam dalam keseimbangan

      asam basa

    • anatomi dan fisiologi sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler

  2. Silabus 5 : 

    • kebutuhan oksigenasi pada anak

    • kebutuhan oksigenasi pada dewasa

    • obat-obatan yang mempengaruhi sistem pernapasan

       


»»  read more

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRAS Bagian Pembahas 1


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRAS
Bagian Pembahas 1










  •         Pembagian Saluran Nafas 
    • Sal. Nafas Atas: Hidung, Faring, Laring.
    • Sal. Nafas Bawah: Trakea, Bronkus, Bronkiolus,  Alveolus.



  • Berdasarkan fungsionalnya 
    • a. Konduksi 
    • B. Difusi
  • Hidung: 
    • Struktur Luar: Kubah tulang, Kubah kartilago (tulang rawan), Lobulus hidung, Nares 
    •  Struktur Dalam: Dorsum nasi (batang hidung), Septum nasi (Sekat Hidung), Kavum nasi (Rongga hidung).
  • Dorsum Nasi 
    • Bagian kaudal dorsum nasi Tersusun oleh kartilago lateralis dan kartilago alaris. 
    • Bagian kranial dorsum nas Tersusun oleh os nasalis dan  os maksila prosesus frontalis.
  • Septum Nasi
    • Fungsi utama septum nasi adalah menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi dua kavum nasi (lubang hidung).
  • Cavum Nasi
    • Vestibulum Nasalis:Ruang paling anterior dari cavum nasi. Terdapat rambut dan sel cilia (filter pertama)
    • Septum Nasalis: Struktur yang memisahkan kedua cavum nasi.
    • Conchae Nasalis: Menghangatkan, melembabkan serta menyaring udara yang masuk.
    • Meatus Nasi: Ruang di bawah conchae nasalis (Superior, Medial, Inferior)
    • Choane: Pintu masuk dari cavum nasi ke nasopharynx
  • Fungsi Rongga Hidung 
    •  Dalam hal pernafasanFiltrasi (oleh rambut hidung , silia dan glandula sebasea/lendir), Heating (oleh pembuluh darah di lapisan mukosa hidung), Humidifikasi (oleh conchae). 
    •  Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
    • Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

  • Faring
1.      Sebagai jalan makanan dan jalan udara pernafasan.
2.      Dimulai dari choane sampai aditus laryngis dan permulaan oesophagus.
3.      Pembagian Pharynx: Nasopharynx, Oropharynx,Laryngopharyn.


»»  read more

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRAS Bagian Pembahas 2



 ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRAS Bagian Pembahasan 2  


1.   Trakea 
a.  Terdiri dari 15–20  cincin  
      Cartilago  (C - shaped): Menjamin agar jalan udara tetap terbuka .
b.  Mulai dari cartilago cricoid (C6) sampai mediastinum 
     Di mediastinum setinggi T5 bercabang menjadi bronchus primarius dextra dan sinistra. 
c.  Panjang 12 cm dan diameter 2.5 cm.
d.  Fungsi: Menyalurkan udara pernafasan.

2.    Bronkus
a.  Bronchus primarius dextra dan sinistra :Keduanya dipisahkan oleh carina - T5.
b.   Bronchus primarius dextra: Lebih besar dari bronchus primarius sinistra.
 
 3.   Alveolus
a.  Bagian fungsional paru-paru
b.  Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.


4.   Paru-Paru
a.  Paru kanan dan  paru kiri : Dibungkus cavum pleura kanan dan kiri.
b.  Basis: Bagian inferior paru yang berhubungan dengan diaphragma.
c.  Lobus: Bagian  paru yang di pisahkan oleh fisura.

5.   Surfaktan


a.  Diskresi oleh sel-sel Pneu,ocyte atau sel epitel alveolus tipe II, merupakan 10 % dari seluruh permukaan alveoli. Berfungsi menjaga alveolus tidak kolaps.

6. Fisiologi Sistem Respirasi
 a.  Respirasi Eksternal

1. Ventilasi: pertukaran O2 dan CO2 antara paru-paru dengan udara lingkungan eksternal.

2. Difusi: Pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus dengan pembuluh darah kapiler pulmonal .

3. Transportasi: Pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh kapiler  ke jaringan dan dari jaringan ke   kapiler paru. O2 mayoritas diangkut dalam bentuk HbO2 (oksihemoglobin), CO2 diangkut dalam bentuk HCO3-  (karbonat)

b.  Respirasi Internal (Perfusi)
  1.      Mengacu pada proses metabolisme intrasel (mitokondria).Terjadi pertukaran O2 dan CO2 antarapembuluh darah kapiler sistemik dan sel jaringan.
7.   Ventilasi 

Efektivitas mekanisme ventilasi paru dipengaruhi oleh beberapa faktor:
  •   konsentrasi oksigen atmosfer
  •   kondisi jalan nafas
  •   Kemampuan complience  (mengembang) & recoil (mengempis) paru 
  •   Pengaturan pernapasan oleh sistem saraf pusat (Pons dan medulla oblongata)
8.    DIFUSI

Kecepatan Difusi ditenitukan beberapa hal:
a.Ketebalan Membran
b.Luas Permukaan Membran Alveolus
c.Perbedaan Tekanan antara Kedua Sisi Membran
9.   Perfusi 
a.  Oksigen ditranspor dalam bentuk gabungan dengan hemoglobin (HbO2) ke kapiler jaringan dan dilepaskan untuk digunakan sel.  
b.  Di dalam sel oksigen bereaksi dengan bahan makanan (metabolisme) menghasilkan CO2.  
c.  CO2 selanjutnya masuk dalam kapiler jaringan ditranspor kembali ke paru-paru dan dibuang lewat nafas  
 d. FUNGSI 

1.  Mempertahankan homeostasis
2.  Mengatur penyediaan oksigen untuk proses metabolisme sel
3.  Eliminasi sisa metabolisme
4.  Mengatur keseimbangan asam basa

10. Otot Bantu Nafas
1.  Otot yang berkerja saat inspirasi normal untuk mengembangkan cavum thorax:
M.Diafragma, berkontraksi  menjadi datar.
M Intercostalis externa meregangkan costa dan sternum ke depan
Saat inspirasi dalam selain kontraksi kedua otot di atas, ditambah;
M.Sternocleido Mastoideus.
M. Scalenus.
2.  Pada saat ekspirasi normal berlangsung pasif, terjadi relaksasi musculus: 
Diafragma sehingga melengkung ke atas 
Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke posisi istirahat 
3.  Sedang pada ekspirasi kuat (dalam) terjadi konstraksi : 
M. Intercostalis interna 
M. Rectus abdominalis 
M. Tranversus abdominis 
M. Obligus eksterna 
M. Obligus interna 
11.  Pusat Pengatur Pernafasan
Pengendalian dan pengaturan pernapasan dilakukan oleh sistem persyarafan, mekanisme kimia, dan mekanisme non kimia
A.Sistem Persarafan: 
- Korteks Cerebri: Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter
- Medulla oblongata: Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan (pengaturan irama pernafasan dengan mengatur pergerakan otot bantu nafas)
         -Pons: 1. Pusat apneutik (pons bagian bawah) : mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi
                    2. Pusat pnumotaksis (pons bagian atas)Membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur pula .
B.  Kontrol Kimia
  Kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen dalam darah arteri. Perubahan tersebutmenimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan respon dari sensor yang disebut kemoreseptor. Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor pusat yang berada di medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
a.Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah arteri, cairan serebrospinal peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan.
b.  Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen.
 
C.  Kontrol Non Kimia
1. Baroreseptor: berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh darah besar
2. Peningkatan suhu tubuh
3. Hormon Epinephrin
4. Refleks hering-breuer, yaitu refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi


»»  read more
 

Recent Comments

Recent Comments Widget

Reproductive Organs and Cells